:: telp. (0752) 7834358 +6281261099884 smikagam@gmail.com smkbatutaba@gmail.com
Info Sekolah
Tuesday, 23 Jul 2024
  • Motto SMK Negeri 1 Ampek Angkek : Mengembangkan kompetensi dan profesionalisme untuk mencerahkan anak bangsa

OSIS

Pengertian OSIS

Secara garis besar, OSIS adalah kepanjangan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Dalam strukturnya, pengurus dipilih sendiri oleh siswa dalam lingkup sekolah dengan tujuan untuk mencapai raihan dan keterampilan tertentu serta memupuk nilai organisasi dan musyawarah dalam sebuah kelompok.

OSIS pun umumnya memiliki seorang pembimbing yakni guru yang dipilih dari pihak sekolah yang memang memiliki keterampilan dalam bidang tertentu.

Pengertian Logo OSIS

Berikut pengertiannya:

  • Warna cokelat dalam logo OSIS SMA/SMK dianalogikan sebagai tanah Indonesia yang diartikan sebagai pijakan kepribadian dan budaya nasional bangsa.
  • Selanjutnya dalam bentuk logo OSIS terdapat diantaranya; bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga sebagai simbol dari generasi muda dan kemurnian jiwa yang berintikan Pancasila.
  • Lambang buku terbuka identik dengan belajar keras menuntut ilmu sebagai perwujudan pembangunan bangsa.
  • Kunci pas dilambangkan sebagai kemauan bekerja keras dan rasa percaya diri pada kemampuan diri sendiri.
  • Tangan terbuka menunjukkan kesediaan menolong orang lain.
  • Biduk diartikan sebagai masa depan yang lebih baik sedang pelangi merah putih melambangkan tujuan nasional berupa cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur.
  • Terakhir, tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita dan empat buah kapas serta lima daun kapas menunjukkan angka keramat momen kemerdekaan Indonesia yakni 17 Agustus 1945.

Sejarah OSIS

Dalam sejarahnya, beberapa sekolah di tingkat SMP dan SMA/SMK memiliki organisasi dengan tujuan tertentu baik yang berada di dalam lingkup maupun di luar sekolah.

Karena berpotensi memiliki dua kubu dengan kepentingan yang berbeda, maka pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, timbullah keinginan pemimpin organisasi siswa untuk menghindari perpecahan antar organisasi di dalam dan luar sekolah melalui arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pembentukan organisasi ini dimaksudkan untuk mempersiapkan orang-orang terpilih di usia belia untuk usaha memperjuangkan bangsa berupa pelatihan kepemimpinan, keterampilan, daya kreasi, kesegaran jasmani, patriotisme, dan idealisme.

Pemerintah dalam hal ini berperan besar menetapkan nama organisasi menjadi OSIS dengan empat jalur pembinaan siswa yakni; organisasi kesiswaan, latihan kepemimpinan, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan wawasan wiyatamandala.

Tugas OSIS

OSIS secara harfiah bertugas untuk mengendalikan aktivitas siswa agar mencapai tujuan yang positif. Siswa yang tergabung dalam bagian OSIS yang selanjutnya disebut sebagai pengurus OSIS memiliki tugasnya masing-masing mengingat adanya spesifikasi bidang jabatan yang diembannya.

Selain pengurus OSIS, guru juga bertanggung jawab menjadi pembina organisasi ini dengan tugas mengawasi jalannya kepengurusan agar lebih terarah melalui kegiatan-kegiatannya.

Kepengurusan OSIS

Pada prinsipnya, siapapun bisa menjadi pengurus OSIS. Namun, karena menjadi pengurus OSIS memiliki beban tersendiri, maka terdapat seleksi untuk menentukan siswa yang akan menjadi pengurus OSIS.

Di beberapa sekolah, pengurus inti OSIS umumnya adalah mereka yang duduk di kelas  XI SMA/SMK, mengingat siswa yang ada tingkat ini tidak memiliki beban belajar seberat mereka yang duduk di kelas XII SMK, dan sudah memiliki pengalaman lebih banyak dibanding mereka yang duduk di kelas  X SMK.

Diusahakan, komposisi pengurus OSIS juga disesuaikan dapat terwakili dari seluruh kelas dan seimbang antar jenis kelamin. Masa kepengurusan OSIS umumnya disesuaikan dengan satu tahun masa ajaran yakni terpilih pada bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni.

Struktur, Tugas, dan Tanggung Jawab Organisasi OSIS

OSIS memiliki struktur organisasi yang terbagi atas Pembina dan Pengurus OSIS. Pembina OSIS terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru yang menjadi anggota pembina yang bertugas memberikan masukan kepada pengurus OSIS dan membinanya melalui kegiatan organisasi.

Pada dasarnya, struktur OSIS ini hampir sama, baik itu struktur OSIS SMA, struktur OSIS SMP, atau struktur OSIS SMK. Mungkin jika pun ada perbedaan, karena kebijakan dan peraturan masing-masing sekolah saja. Namun, secara umum, beginilah struktur OSIS pada umumnya:

1. Kepala Sekolah -> sebagai Ketua seluruh kepengurusan OSIS.

2. Wakil Kesiswaan / Wakil Kepsek -> sebagai Wakil Ketua, yang mendampingi Kepala Sekolah

3. Pembina OSIS

Tugas:

  • Bertanggung jawab terhadap seluruh rencana, pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di sekolah.
  • Memberi nasihat dan saran pada perwakilan kelas dan pengurus OSIS.
  • Mengesahkan dan melantik anggota OSIS.
  • Mengerahkan keanggotaan perwakilan kelas.
  • Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS.
  • Menghadiri dan mengawasi rapat OSIS.
  • Mengevaluasi kinerja OSIS.

4. Pembina Keuangan

  • Bertanggung jawab terhadap seluruh rencana, pengelolaan, pembinaan, dan penggunaan uang dalam anggota OSIS.
  • Memberi nasihat dan saran pada Bendahara dan Wakil Bendahara.
  • Mengevaluasi keluar masuknya uang dalam organisasi OSIS.

5. Ketua

Tugas:

  • Memimpin organisasi dengan baik.
  • Menetapkan kebijakan dan menyusun program kerja.
  • Mengoordinasi seluruh anggota kepengurusan.
  • Memimpin rapat.
  • Mengevaluasi kinerja seluruh anggota kepengurusan.

6. Wakil Ketua

Tugas:

  • Bekerjasama dengan Ketua dalam setiap kegiatan.
  • Ikut menetapkan kebijakan dan melaksanakan program.
  • Memberi saran dan nasihat kepada Ketua setiap mau mengambil keputusan.
  • Menggantikan Ketua saat Ketua berhalangan.
  • Bertanggung jawab kepada Ketua.

7. Sekretaris

Tugas:

  • Sekretaris bertindak sebagai notulen, menyiapkan agenda, evaluasi kegiatan, hasil rapat, dan laporan.
  • Wakil Sekretaris bertindak untuk membantu Sekretaris I, menggantikan Sekretaris I jika berhalangan dan membantu Wakil Ketua mengoordinasikan seksi-seksi bidang OSIS.

8. Bendahara

Tugas:

  • Bertanggung jawab mengetahui pemasukan dan pengeluaran uang.
  • Mengatur inventaris dan perbendaharaan.
  • Membuat kuitansi untuk tiap transaksi.
  • Tugas Wakil Bendahara ialah mendampingi Bendahara, membantu, menggantikan, dan ikut mengawasi keluar masuknya uang selama menjabat.

9. Ketua Seksi Bidang

Tugas:

  • Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing
  • Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan.
  • Memimpin rapat seksi.
  • Menetapkan kebijakan dalam lingkup seksinya.

Program OSIS

OSIS memiliki beberapa program dalam berbagai bidang dengan penjabaran sebagai berikut:

  1. Bidang keagamaan: dengan tugas mengadakan kajian rutin setiap agama di sekolah dan membentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.
  2. Bidang sosial: dengan tugas melakukan penggalangan dana, bakti sosial dan sosialisasi.
  3. Bidang kesenian: dengan tugas mengadakan event yang berhubungan dengan kesenian dan mengembangkan potensi kesenian baik dari siswa dan skala acara.
  4. Bidang lingkungan: dengan tugas melakukan kerja bakti, workshop, dan penyuluhan yang berkaitan dengan lingkungan.
  5. Bidang kesenian: dengan tugas melakukan kegiatan olahraga, pertandingan berkala dan mengembangkan potensi siswa dalam bidang olahraga.

Motivasi Menjadi Anggota OSIS

Lalu, sebenarnya apa sih yang jadi motivasi seseorang jadi anggota OSIS? Simak di bawah ini, ya alasan-alasannya!

1. Pengalaman organisasi

Dengan menjadi anggota OSIS, kita diajak untuk memiliki pengalaman bersosialisasi dengan banyak orang dan berani bersuara. Hal ini berguna bagi kita yang akan terjun ke dunia kerja nantinya dengan anggota tim yang lebih kompleks.

2. Memupuk jiwa kepemimpinan

Menjadi pengurus OSIS berarti kita akan diajak untuk cepat beradaptasi dengan segala situasi dengan menggerakkan inisiatif. Dengan cara ini, jiwa kepemimpinan akan terus dipupuk mulai dini.

3. Memiliki kemampuan manajemen waktu

Kita yang menjadi pengurus OSIS diajak untuk memiliki manajemen waktu yang baik, karena selain menjalani proses belajar dan mengajar, kita juga memiliki tanggung jawab di organisasi. Kemampuan ini bisa saja menjadi nilai positif bagi kita kedepannya mengingat banyaknya disrupsi di dunia kerja di masa depan.

4. Merasakan dampak melalui program kerja

Sebagai pengurus, kita akan diajak untuk melakukan kegiatan melalui program kerja seperti melakukan penggalangan dana, kerja bakti, kegiatan pentas seni dan lain-lain. Secara tidak langsung, hal ini berdampak langsung tidak hanya bagi diri sendiri dan organisasi, namun juga melibatkan seluruh elemen penghuni sekolah.